Pemerintah telah mengabulkan permohonan tuntutan para pelajar baik dari jenjang sekolah dasar hingga perguruan tinggi terkait pemberian kuota gratis untuk belajar selama pandemik. Seperti yang sudah diketahui, sejak pandemi melanda negeri tercinta ini pembelajaran dilaksanakan secara daring (dalam jaringan) atau kerap dipanggil Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ).
Pemberian kuota oleh pemerintah
dalam hal ini Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan kepada para pelajar
bervariasi tergantung setiap tingkatan. Anak SD misalnya mendapatkan 35 GB
kuota untuk belajar dan mahasiswa mendapatkan 50 GB. Tidak ketinggalan juga guru
dan dosen yang mengajarnya. Guru mendapatkan 42 GB sedangkan dosen mendapatkan
50 gb. Nantinya, kuota ini akan diberikan kepada pelajar dan pendidik selama 4
bulan berturut-turut. Namun timbul pertanyaan sejauhmana efektivitas penggunaan
kuota tersebut digunakan secara baik oleh para pelajar dan pendidik?
Pemerintah patut mendapatkan
apresiasi setinggi-tingginya dari semua masyarakat di sekolah maupun
universitas. Karena, sedikitnya pemerintah telah mengurangi salah satu kendala
dalam Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) yaitu masalah kuota. Namun pemberian kuota
secara gratis ini jangan sampai disalahgunakan oleh mereka yang tidak
bertanggung jawab dalam menggunakannya. Alangkah baiknya jika kuota tersebut benar-benar
digunakan untuk belajar dan menambah pengetahuan, sering mengunjungi website zenius
misalnya.
Alih-alih digunakan untuk
belajar, kerap ditemui para pelajar yang kuotanya habis sebelum masa berakhirnya. Hal ini
tidak bisa dipungkiri, karena kebanyakan para pelajar sekarang lebih senang
dengan dunia game dan bermain tiktok. Sehingga bukan hal baru jikalau kuota
yang tadinya diberikan untuk belajar, eh malah dipake main game sampe subuh. Wahai
para pelajar, Mumpung pemerintah lagi
baik, yuk manfaatkan kuota tersebut dengan benar.
0 Comments